Negara Pasundan merupakan salah satu gerakan separatis di Jawa Barat yang mencoba untuk memperjuangkan kemerdekaan dari Indonesia pada masa lalu. Gerakan ini merupakan bagian dari upaya para pemimpin daerah di Jawa Barat untuk meraih kemerdekaan dan otonomi bagi wilayah mereka.
Gerakan separatis Negara Pasundan ini dimulai pada tahun 1950-an, setelah Indonesia merdeka dari penjajahan Belanda. Pemimpin gerakan ini adalah R.A.A. Wiranatakusumah II, yang pada saat itu menjabat sebagai gubernur Jawa Barat. Ia bersama dengan para pemimpin daerah lainnya di Jawa Barat, seperti Syamsudin Sutan Makmur, Soekardjo Wirjosandjojo, dan Suroso, memimpin gerakan ini untuk memperjuangkan kemerdekaan dan otonomi bagi Jawa Barat.
Pada awalnya, gerakan Negara Pasundan ini mendapat dukungan dari beberapa negara asing, seperti Amerika Serikat dan Australia, yang melihat gerakan ini sebagai bagian dari upaya untuk memperjuangkan demokrasi dan otonomi bagi daerah-daerah di Indonesia. Namun, dukungan ini tidak bertahan lama, karena pemerintah Indonesia yang dipimpin oleh Presiden Soekarno menentang gerakan ini dan menganggapnya sebagai ancaman terhadap kesatuan negara.
Pada tahun 1957, gerakan Negara Pasundan akhirnya dibubarkan oleh pemerintah Indonesia dan pemimpin-pemimpin gerakan ini ditangkap dan dipenjarakan. Meskipun gerakan ini gagal mencapai tujuannya, namun gerakan ini tetap meninggalkan jejak dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Sejak saat itu, Jawa Barat tetap menjadi bagian dari Indonesia dan terus berjuang untuk memperjuangkan hak-hak dan otonomi bagi daerahnya. Meskipun gerakan separatis Negara Pasundan telah berakhir, namun semangat perjuangan dan keinginan untuk meraih kemerdekaan dan otonomi tetap hidup di hati masyarakat Jawa Barat hingga saat ini.
